Panen Pujian, Selandia Baru Tekor Rp 300 M per Hari Gegara Lockdown COVID-19
jpnn.com, AUCKLAND - Wali Kota Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, mengatakan bahwa penduduknya harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin, setelah penguncian keempat selama akhir pekan yang menelan biaya jutaan dolar sehari.
Penguncian tujuh hari dari populasi hampir 2 juta itu dipicu oleh kasus seseorang yang telah terinfeksi selama seminggu tetapi tidak dalam isolasi.
Penguncian menyebabkan beberapa acara olahraga dan budaya utama dibatalkan atau ditunda di Auckland.
Itu juga menyebabkan kekacauan lalu lintas selama akhir pekan, dengan para pelancong terjebak di pos pemeriksaan kota hingga 10 jam untuk mencoba mencapai rumah mereka di Auckland.
Pemerintah kota mengatakan, Auckland kehilangan sekitar 200 pekerjaan dan lebih dari USD 21,7 juta (Rp 309 miliar) per hari di bawah pembatasan level 3.
"Kami membutuhkan peluncuran vaksin untuk diprioritaskan di Auckland untuk membantu menghindari penguncian di masa depan, melindungi pekerjaan dan pendapatan, dan memastikan Auckland dapat memainkan perannya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Wali Kota Phil Goff dalam sebuah pernyataan..
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pada hari Senin bahwa pasien COVID-19 terbaru telah membuat banyak kesalahan, termasuk melakukan kontak dengan keluarga yang terinfeksi.
Orang tersebut dikatakan telah mengunjungi tempat-tempat umum bahkan setelah mengikuti tes COVID.
Selandia Baru harus membayar sangat mahal untuk keberhasilannya dalam menghambat penyebaran COVID-19
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok 2025, Indonesia Juga Bisa
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Lion Parcel Turunkan Ongkos Kirim Paket Antarkota ke Seluruh Sumatra