Pangan Lokal Sorgum dan Sagu Bisa Menyelamatkan Indonesia dari Ketergantungan Impor
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menggenjot produktivitas tanaman pangan lokal untuk menekan ketergantungan impor
Salah satunya, impor gandum yang sempat terkendala karena perang Rusia-Ukraina.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengakui kondisi global saat ini tidak bisa dianggap biasa-biasa saja.
Namun, kata dia, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi peningkatan produktivitas pertanian Indonesia karena didukung oleh sistem produksi yang terjaga baik.
"Pertanian memiliki kontribusi positif di saat sulit. PDB pertanian malah tumbuh. Ekspor naik berlipat-lipat, 38 persen. Naik tinggi. sistem produksi terjaga baik," kata Suwandi dalam sebuah diskusi daring baru-baru ini.
Data ekspor Badan Pusat Statistik (BPS) per April 2022, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-April 2022 mencapai USD93,47 miliar atau naik 38,68 persen dibanding periode sama tahun 2021.
Sektor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang kenaikan 11,94 persen untuk periode yang sama.
Ada dua langkah yang dilakukan Kementan untuk menghadapi ancaman krisis pangan dunia, yaitu memantapkan kapasitas produksi dari tanaman pangan lokal yang sudah ada, seperti padi dan jagung.
Semua tanaman pangan lokal Indonesia seperti sorgum dan sagu memiliki potensi untuk memperkuat ketahanan pangan dalam negeri menggantikan gandum.
- Dukung Swasembada Pangan, Penyuluh Pertanian Tingkatkan Produktivitas
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
- Hebitren: Pupuk Jadi Kunci Pengembangan Pertanian Bondowoso
- Lihat, Momen Mentan Amran Sulaiman Menikmati Jagung Bakar Bareng Masyarakat di Maros
- Dukung Swasembada Pangan, Kementan Perluas Sawah di Tarakan