Pangan Pertahanan
Oleh Dahlan Iskan
.jpeg)
Sama-sama menargetkan peningkatan produksi beras 5 juta ton, misalnya, akan lebih berhasil lewat intensifikasi daripada ekstensifikasi.
Kecuali proyek ekstensifikasi tersebut untuk jangka panjang. Yang tidak dikaitkan langsung dengan penanganan dampak Covid-19.
Terserahlah.
Setidaknya pengungkapan program sawah baru di bawah kementerian pertahanan ini bisa membuat kita lupa pada kalung anti-Covid yang lagi digalakkan menteri pertanian.
Ke mana-mana SYL mengenakan kalung anti Covid-19. Termasuk ketika ke DPR. Sampai-sampai ada anggota DPR yang memintanya melepas kalung itu.
Ternyata kalung itu berisi minyak kayu putih di bandulnya. SYL yakin itu bisa menangkal Covid-19.
Keyakinan itulah yang banyak dipersoalkan orang. Bisa-bisa masyarakat mengikuti jejak SYL, padahal tidak ada dukungan riset ilmiahnya.
Namun SYL sangat pede. Kampanye kalung itu ia anggap sebagai bagian dari tugasnya sebagai menteri pertanian.
Saya sudah belajar banyak di bidang ini. Kesimpulan saya: meningkatkan produksi pertanian di daerah yang sudah jadi akan lebih berhasil daripada di daerah yang masih baru.
- Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewas Danantara
- Ekonom Nilai Danantara jadi Sinyal Positif untuk Investor
- Miskin Bermartabat
- Efisiensi Anggaran, Legislator PKB Usul Gedung DPR di Jakarta, Tak Pindah ke IKN
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Roslan Roeslani: Danantara Dikelola Tim Operasional Kelas Dunia