Pangarmatim Santuni Puluhan Anak Yatim

jpnn.com - SURABAYA - Memasuki hari ke-15 bulan suci Ramadan 1437 H / 2016 M, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto beserta Ketua Daerah Jalasenastri Armatim Ny. Ina Darwanto menggelar acara buka bersama dan salat maghrib berjamaah. Acara ini  diikuti sebanyak 2500 prajurit Koarmatim, bertempat di Indoor Sport Koarmatim, Ujung Surabaya. Senin (20/6).

Turut hadir dalam acara ini, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Dr. H. Soekarwo dan Forum Koordinasi  Pimpinan Daerah Propinsi Jawa Timur (FKPD) serta Pangkotama TNI-Polri Wilayah Surabaya. Selain itu, hadir Guru Besar Universitas IAIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. H. Ahmad Zahro sebagai penceramah agama.

Mengawali sambutannya, Pangarmatim menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan di Koarmatim. Kegiatan ini merupakan rangkaian safari Ramadan khususnya instansi pemerintahan di kota Surabaya.

Sebagai insan yang beriman dengan menjaga tali silaturahmi yang baik melalui kebersamaan antara kita, maka akan mewujudkan soliditas dalam membangun Jawa Timur (Jatim) menjadi lebih maju, aman dan damai.

Selain itu, Pangarmatim berkomitmen terus menjaga keamanan laut Jawa Timur dan sekitarnya melalui kegiatan Search and Rescue penanggulangan kecelakaan di laut serta misi kemanusiaan seperti aksi donor darah, bakti sosial maupun pembinaan desa pesisir adalah bagian kontribusi nyata dari Koarmatim dalam mendukung visi Jatim yaitu maju, berdaya saing, makmur dan berakhlak.

Berkaitan hal tersebut, dengan pengelolaan yang baik oleh orang-orang yang memiliki akhlak maka akan tercipta Jatim yang hebat. Di samping itu sebagai seorang muslim/muslimah menjalankan ibadah puasa tidak hanya menahan lapar tetapi makna pentingnya yaitu sikap disiplin, kesabaran, dan menjalankan amalan soleh seperti bersedekah, dan lain-lain.

Bulan suci Ramadan juga dapat meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT dan akan membentuk karakter dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.         
            
Selanjutnya sambil menunggu waktu berbuka puasa, Ustaz Ahmad Zahro memberikan kuliah tujuh menit (kultum) tentang menjadi seorang muslim jangan setengah-setengah.

Menyikapi maraknya isu radikalisme yang sekarang terjadi, diharapkan kepada para muslimin dapat membentengi diri dan berpegang teguh pada Alquran maupun Hadist, karena perbuatan tersebut bukanlah mencerminkan sosok seorang muslim yang tentunya memiliki karakter santun serta cinta-damai.