Pangdam Marah

Pangdam Marah
Insiden ledakan yang terjadi akibat pencurian minyak mentah di jalur pipa pertamina Tempino (jambi)- Plaju (Palembang), mengakibatkan lima orang warga tewas dan 15 mengalami luka bakar di atas 30 persen. Kejadian di Jl Jalintim Palembang-Jambi, Km 203, Dusun Srimaju, Kelurahan Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, Sumsel, Rabu (3/10) sekitar pukul 05.30 WIB. Foto: Tomi Kurniawan/Sumatera Ekspres
PALEMBANG - Pangdam II/swj Mayjen TNI Nugroho Widyotomo dan jajaran, sore sekitar pukul 16.30 WIB, tiba di lokasi kebakaran yang terjadi di lokasi kebocoran pipa distribusi Pertamina Tempino-Plaju, tepi Jalintim Palembang-Jambi, KM 203, RT 12, RW 01, Srimaju, Kelurahan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin.

Dia sempat berdiskusi dengan Wabup Muba Beni Hernedi, Kapolres Muba AKBP Toto Wibowo, Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol H Raja Haryono, Camat Bayung Lencir Demoon Hardian Eka Suza, Danramil Bayung Lencir Kapten J Sianturi.

"Danramil, kenapa bisa terjadi seperti ini?" tanya Pangdam. "Kami sudah berusaha melarang, tapi kata mereka. Ngapo, ini dusun-sudun kami nian?" kata Danramil kepada Pangdam. Mendengar penjelasan Danramil, Pangdam sempat tersentak. "Negara seperti apa ini," cetus Pangdam.

Dikatakannya, dari kejadian ini jadi pembelajaran. Menurutnya, masyarakat setempat hanya menikmati dari hasil di sini. "Tapi yang menikmati lebih besar, penampungnya dibiarkan. Mengapa ini masih berlangsung, karena ada yang membekingi. Kalau penampungnya ada hubungan dengan eks-eks itu (pelaku sebelumnya), ya percuma kalau tidak berani (ditangkap)," cetus Pangdam.

PALEMBANG - Pangdam II/swj Mayjen TNI Nugroho Widyotomo dan jajaran, sore sekitar pukul 16.30 WIB, tiba di lokasi kebakaran yang terjadi di lokasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News