Pangdam: Mereka Mati atau Kami Gugur Bela NKRI
jpnn.com, PALEMBANG - Sudah beberapa kali anggota Polri menjadi sasaran aksi teroris. Mulai tragedi Terminal Kampung Melayu, Mapolda Sumatera Utara yang menewaskan dua polisi, terbaru penusukan di masjid dekat Mabes Polri yang melukai dua personel Brimob.
Belum lagi selebaran teror di Polres Serang. Semua itu disikapi serius jajaran Polda Sumsel dan Kodam II/Sriwijaya.
Kemarin pagi, mereka menggelar latihan bela diri bersama di halaman depan Mapolda Sumsel.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Anto Mukti Putranto memimpin langsung apel bela diri tersebut. Usai apel, bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan jajaran, dia ikut latihan bela diri.
Tak hanya personel Polda dan Kodam, tapi dari anggota Satpol PP juga ikut berlatih. Sejumlah personel memperlihatkan kebolehan mereka.
Antara lain lompat harimau, jurus bantingan, kecakapan bermain double stick, hingga kemampuan menghancurkan tumpukan batako dengan kepala.
Keamanan sekitar dikawal ketat personel Brimob Polda Sumsel. Mereka berjaga di beberapa titik dengan senjata lengkap.
Termasuk di atas flyover. Tentu saja latihan bersama ini menarik perhatian pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Sudah beberapa kali anggota Polri menjadi sasaran aksi teroris. Mulai tragedi Terminal Kampung Melayu, Mapolda Sumatera Utara yang menewaskan dua
- Revisi UU Kejaksaan Menuai Pro dan Kontra, Pakar Sarankan Penundaan
- TNI Duduki Jabatan Sipil, Sistem Merit di Kementerian Pasti Rusak
- Demi Raih Kepercayaan Publik, Polri Diminta Terbuka terhadap Kritikan & Perkuat Pengawasan Internal
- Dua Fenomena Ini Menunjukkan Kegagalan Polri Melakukan Sistem Meritokrasi
- Seorang Polisi di Makassar Kena Panah, Pelakunya
- Kemenhan Tetapkan 787 PNS dan PPPK Jadi Komponen Cadangan, Untuk Apa?