Pangdam: Mereka Mati atau Kami Gugur Bela NKRI
Tak sedikit yang lalu menghentikan laju kendaraannya untuk sekadar melihat sebentar kemampuan para prajurit Polri dan TNI tersebut. Flyover dan jalan di bawahnya sempat macet.
Menurut Pangdam Mayjen TNI Anto Mukti Putranto, saat ini teroris dan kelompok radikal makin berani. Mereka sudah menunjukkan diri secara terbuka.
“Kami ingatkan, tidak ada tempat bagi mereka. Jika ada yang macam-macam, akan kami sikat habis,” tegasnya.
Kondusivitas di Sumsel harus terjaga. Untuk mewujudkan itu, personel keamanan perlu bekal dalam melawan terorisme. Tidak hanya persenjataan, tapi juga kemampuan diri tangan kosong.
Karena itu, digelar latihan bela diri bersama. Di samping, meningkatkan kemampuan, sinergisitas, dan menjalin silaturahami.
Latihan bela diri tersebut pesan nyata bagi pelaku teror dan kelompok radikal yang ingin mengganggu dan berbuat gaduh di Sumsel.
“Mereka akan berhadapan dengan kami secara langsung. Pilihannya, mereka yang mati atau kami yang gugur membela NKRI,” cetus alumni Akmil 1987 itu.
Diingatkan Pangdam, tidak ada satu pun agama di dunia ini yang mengajarkan terorisme dan kekerasan.
Sudah beberapa kali anggota Polri menjadi sasaran aksi teroris. Mulai tragedi Terminal Kampung Melayu, Mapolda Sumatera Utara yang menewaskan dua
- Dibawa ke Mabes Polri, AKP Dadang Diborgol, Dikawal Ketat Provos
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Sahroni Minta Polri Bikin Aturan, Mobil Baru Wajib Dilengkapi Dashcam
- Polri Tukar Buron Judol Handoyo Salman dengan DPO Filipina