Pangdam: Ubah Mindset Masyarakat Pembalak Jadi Petani

Pangdam: Ubah Mindset Masyarakat Pembalak Jadi Petani
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto bersama rombongan melakukan patroli wilayah yang rawan Karhutla di wilayah Desa Pangkalan Bayat Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Foto: Dok. TNI

“Kami yakin kalau dilakukan dengan baik pasti hasilnya akan maksimal, kita bersyukur sampai saat ini tidak ada kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muba,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Nurdin mengatakan bahwa pada tahun 2015 di lahan tersebut merupakan sumber utama bencana kebakaran hutan lahan yang menjadi sorotan Nasional, berkat kesigapan TNI dan bekerjasama dengan masyarakat kebakaran diwilayah ini tidak terulang lagi hingga pada tahun 2017.

“Pada hari ini lahan tersebut telah berubah menjadi lahan persawahan yang dapat membantu perekonomian masyarakat Pangkalan Bayat”,ungkapnya.

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama mencegah Karhutla, mulai dari masyarakat, TNI, Polri, Manggala Agni, Pramuka dan OPD Kabupaten Muba.

“Selain menegakkan aturan Karhutla kepada masyarakat, kita juga memberikan solusi dengan mengalokasikan dana desa untuk membeli alat dalam membantu masyarakat membuka lahan,” tandasnya.

Desa Pangkalan Bayat, merupakan salah satu Desa yang berbatasan langsung dengan hutan negara, yang mempunyai kerawanan terhadap masyarakatnya untuk melakukan kegiatan ilegal berupa ilegal logging, ilegal dreling, ilegal lend maupun kegiatan ilegal dalam pembukaan lahan melalui pembakaran. Di Desa Pangkalan Bayat ini terdapat lahan gambut yang sangat luas yang rawan terhadap kebakaran

Untuk menghindari hal tersebut, Kodam II/Swj melalui Korem 044/Gapo beserta jajarannya terus melakukan pembinaan terhadap masyarakatnya,salah satunya dengan upaya bantuan pembukaan lahan baru persawahan.

Upaya pembukaan lahan baru dengan menebar Bios 44 adalah salah satu bentuk pencegahan pembakaran hutan dan lahan. Selain itu dengan terbentuknya lahan gambut yang rawan terbakar menjadi lahan persawahan secara langsung menciptakan lahan perekonomian baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan begitu, dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya kegiatan ilegal yang selama ini sering dilakukan dapat dicegah. Kini lahan tersebut telah diubah menjadi lahan persawahan dengan menggunakan Bios 44 hasil inovasi Korem 044/Gapo.

Pangdam bersama rombongan memantau wilayah rawan Karhutla tersebut dengan cara berkonvoi menggunakan Motor Trail

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News