Pangeran Harry Pilih Undang Rakyat Jelata ketimbang Politisi
jpnn.com, LONDON - Tak ada deretan kursi berisi pemimpin negara dan tokoh politik saat pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle 19 Mei nanti. Bukannya tak mau datang, mereka memang tak diundang.
Royal Wedding kali ini jauh berbeda dari suasana pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada 2011.
”Telah diputuskan bahwa daftar pemimpin politik, baik dari Inggris maupun internasional, tidak diperlukan untuk pernikahan Pangeran Harry dan Markle.” Begitu bunyi pernyataan Istana Kensington, Selasa (10/4).
Rumah tangga kerajaan yang mengambil keputusan tersebut telah berkonsultasi dengan pemerintah Inggris. Hasilnya, pernikahan itu dianggap bukan acara resmi kerajaan, melainkan pribadi.
Karena itu, tidak ada kewajiban untuk mengundang para pemimpin politik. Bahkan, Perdana Menteri Inggris Theresa May tak diundang.
Istana Kensington telah merilis 2.640 orang yang diundang ke pelataran Windsor Castle. Mereka adalah warga biasa. Di antaranya, ada pekerja sosial, prajurit yang terluka atau cacat akibat perang, para pemuda, pemimpin komunitas, korban serangan teroris, dan seratus siswa dari dua sekolah setempat. (sha/c25/pri)
Pangeran Harry lebih memilih mengundang rakyat biasa ketimbang pemimpin politik ke pernikahannya dengan Meghan Markle
Redaktur & Reporter : Adil
- Hubungan Pangeran Harry dan Keluarga Kerajaan Membaik, Nih Buktinya
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry
- 3 Berita Artis Terheboh: Fuji Ungkap Fakta, Virgoun dan Inara Cabut Laporan
- Pangeran Harry dan Istri Doakan Kesembuhan Kate Middleton
- Inikah Wanita 'Berusia Lebih Tua' yang Merenggut Keperjakaan Pangeran Harry?
- Dunia Hari Ini: Pangeran Harry Pernah Minta Ayahnya Agar Tak Menikahi Camilla