Pangeran William Selamatkan 2 Pelaut Rusia
Selasa, 29 November 2011 – 08:44 WIB
LONDON - Pangeran William menunjukkan profesionalitasnya sebagai personel Royal Air Force (RAF). Pewaris kedua takhta Kerajaan Inggris yang dalam struktur militer dikenal sebagai Letnan Penerbang William Wales itu terlibat dalam aksi penyelamatan Minggu pagi waktu setempat (27/11). Aksinya menuai pujian dari Rusia, Senin (28/11). Menurut Holyhead Coastguard, penjaga pantai di pesisir utara Wales, sejumlah helikopter terlibat dalam misi penyelamatan Minggu pagi lalu. Selain helikopter RAF, beberapa helikopter militer dan helikopter milik penjaga pantai di Dublin melakukan penyisiran untuk mencari korban di Laut Irlandia tersebut. Sayang, pencarian masih belum juga membuahkan hasil.
Bersama timnya, pangeran bergelar Duke of Cambrigde tersebut berhasil menyelamatkan dua kru Swanland, kapal kargo berbendera Rusia. Konon, ada delapan penumpang di atas kapal yang mengangkut ribuan ton batu gamping tersebut. Saat tim William mendengar panggilan darurat, kabarnya tujuh awak kapal belum berhasil ditemukan. Sementara itu, seorang yang lain ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
"William berperan sebagai kopilot dalam misi penyelamatan di pesisir utara Wales tersebut," terang Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan tertulis. Di antara tujuh kru yang hilang, William dan timnya berhasil menyelamatkan dua orang. Keduanya lantas dibawa ke pangkalan RAF di Pulau Anglesey. Hingga kemarin, nasib lima kru yang lain masih belum diketahui.
Baca Juga:
LONDON - Pangeran William menunjukkan profesionalitasnya sebagai personel Royal Air Force (RAF). Pewaris kedua takhta Kerajaan Inggris yang dalam
BERITA TERKAIT
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang