Panggil KPU, DPR Minta Klarifikasi Sipol
DKPP Seharusnya Ikut Menengahi
Senin, 22 Oktober 2012 – 06:32 WIB
JAKARTA - Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang didesain Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk proses verifikasi parpol dinilai masih menyisakan tanda tanya. Komisi II DPR hari ini (22/10) berencana memanggil para komisioner KPU untuk meminta penjelasan atas sistem yang didukung pihak asing itu.
Anggota Komisi II DPR Nurul Arifin mengatakan, ketiadaan sosialisasi kepada publik atas sistem Sipol menjadi alasan perlunya meminta penjelasan kepada KPU. Secara mekanisme, KPU tidak menyalahi tata aturan dengan menerapkan Sipol sebagai salah satu instrumen untuk verifikasi. "Sistem itu ujuk-ujuk tanpa ada sosialisasi," ujar Nurul seusai diskusi bertema Preferensi Politik Masyarakat kemarin (21/10).
Menurut Nurul, KPU secara sepihak langsung menggunakan jasa pihak asing guna membantu sistem Sipol itu. Padahal, KPU bisa memaksimalkan tenaga atau sumber daya lokal untuk mendukung kerja tersebut. "Kenapa KPU tidak menggunakan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) atau tenaga anak-anak kuliah yang memahami IT," ujar Nurul.
Kerja yang dilakukan KPU, ujar politikus Partai Golkar itu, telah menisbikan kerja parpol. Dia menyatakan, parpol sudah bekerja keras dengan mengumpulkan data kartu tanda anggota (KTA) di daerah berikut salinan kartu tanda penduduk (KTP). "Namun, data NIK dan alamat itu harus dicantumkan, padahal sudah ada KTP," ujarnya.
JAKARTA - Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang didesain Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk proses verifikasi parpol dinilai masih menyisakan
BERITA TERKAIT
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk