Panggilan Yang Terhormat Bukan Berarti DPR Gila Hormat
jpnn.com, JAKARTA - Pergunjingan tentang panggilan "yang terhormat" untuk anggota DPR menjadi viral.
Anggota Pansus Angket KPK DPR RI Arteria Dahlan menjadi sorotan media karena pernyataannya saat mengingatkan pimpinan KPK yang tidak menyebut anggota DPR dengan panggilan "yang terhormat".
Namun, informasi yang disajikan tidak sepenuhnya utuh. Informasi yang sepotong-sepotong bahkan terkesan dipelintir membuat kesan sebagian anggota DPR gila hormat.
Padahal, kalau dicermati dengan baik, Arteria sejatinya hanya ingin mengingatkan para majelis rapat agar membangun peradaban yang baik.
Dia juga ingin menjaga forum rapat antara DPR dengan KPK penuh suasana respek, khidmat, dan tidak saling menjatuhkan antarlembaga negara.
Menurut Arteria, sangat tidak elok jika sesama lembaga negara yang seharusnya bersinergi malah justru sebaliknya.
Karena itu, untuk menghindari kondisi tersebut, bisa dimulai dengan budaya saling menghormati.
Arteria menambahkan, esensi panggilan "yang terhormat" untuk mengingatkan para anggota DPR agar selalu menjaga kehormatan sebagai wakil rakyat.
Pergunjingan tentang panggilan yang terhormat untuk anggota DPR menjadi viral.
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia