Panggilan Yang Terhormat Bukan Berarti DPR Gila Hormat
jpnn.com, JAKARTA - Pergunjingan tentang panggilan "yang terhormat" untuk anggota DPR menjadi viral.
Anggota Pansus Angket KPK DPR RI Arteria Dahlan menjadi sorotan media karena pernyataannya saat mengingatkan pimpinan KPK yang tidak menyebut anggota DPR dengan panggilan "yang terhormat".
Namun, informasi yang disajikan tidak sepenuhnya utuh. Informasi yang sepotong-sepotong bahkan terkesan dipelintir membuat kesan sebagian anggota DPR gila hormat.
Padahal, kalau dicermati dengan baik, Arteria sejatinya hanya ingin mengingatkan para majelis rapat agar membangun peradaban yang baik.
Dia juga ingin menjaga forum rapat antara DPR dengan KPK penuh suasana respek, khidmat, dan tidak saling menjatuhkan antarlembaga negara.
Menurut Arteria, sangat tidak elok jika sesama lembaga negara yang seharusnya bersinergi malah justru sebaliknya.
Karena itu, untuk menghindari kondisi tersebut, bisa dimulai dengan budaya saling menghormati.
Arteria menambahkan, esensi panggilan "yang terhormat" untuk mengingatkan para anggota DPR agar selalu menjaga kehormatan sebagai wakil rakyat.
Pergunjingan tentang panggilan yang terhormat untuk anggota DPR menjadi viral.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan