Panggilan Yang Terhormat Bukan Berarti DPR Gila Hormat

jpnn.com, JAKARTA - Pergunjingan tentang panggilan "yang terhormat" untuk anggota DPR menjadi viral.
Anggota Pansus Angket KPK DPR RI Arteria Dahlan menjadi sorotan media karena pernyataannya saat mengingatkan pimpinan KPK yang tidak menyebut anggota DPR dengan panggilan "yang terhormat".
Namun, informasi yang disajikan tidak sepenuhnya utuh. Informasi yang sepotong-sepotong bahkan terkesan dipelintir membuat kesan sebagian anggota DPR gila hormat.
Padahal, kalau dicermati dengan baik, Arteria sejatinya hanya ingin mengingatkan para majelis rapat agar membangun peradaban yang baik.
Dia juga ingin menjaga forum rapat antara DPR dengan KPK penuh suasana respek, khidmat, dan tidak saling menjatuhkan antarlembaga negara.
Menurut Arteria, sangat tidak elok jika sesama lembaga negara yang seharusnya bersinergi malah justru sebaliknya.
Karena itu, untuk menghindari kondisi tersebut, bisa dimulai dengan budaya saling menghormati.
Arteria menambahkan, esensi panggilan "yang terhormat" untuk mengingatkan para anggota DPR agar selalu menjaga kehormatan sebagai wakil rakyat.
Pergunjingan tentang panggilan yang terhormat untuk anggota DPR menjadi viral.
- DPR Tuntut Ketegasan Pemerintah soal Kebun Milik Perusahaan di Kawasan Hutan
- Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Anomali, Hinca Pertanyakan Sistem Rekrutmen Polri
- Minta Korlantas Polri Tindak Pelaku Bus Oleng, Sahroni: Cabut SIM Sopir dan Tegur PO-nya
- Posisi Letkol Teddy di Seskab Langgar UU TNI, TB Hasanuddin: Harus Mundur dari Militer
- TB Hasanuddin Ungkap Beberapa Pasal Menarik Perhatian dalam DIM RUU TNI
- Kenaikan Pangkat Teddy di Luar Kebiasaan, Soalnya Pakai Surat Perintah, Bukan Keputusan