Panggung Merah Putih di Buckingham Palace
Minggu, 11 November 2012 – 17:17 WIB
Ya, pada 1979, Presiden Soeharto juga mendapat kehormatan dari kerajaan Inggris. Kini setelah lebih dari tiga dasa warsa, Presiden SBY mewakili rakyat Indonesia, datang sebagai negara yang tengah menuju kejayaan baru. Indonesia adalah sedikit negara yang mencatat pertumbuhan positif di tengah krisis global.
Indonesia merupakan anggota G-20, kelompok negara dengan kekuatan ekonomi 20 terbesar dunia. Gross Domestic Product (GDP) GDP kita adalah yang terbesar ke-15 di dunia. Indonesia juga diramalkan bersama Meksiko, South Korea dan Turki (MIST), akan segera menggantikan Brazil, Rusia, India dan China (BRIC), sebagai kelompok negara dengan pertumbuhan tinggi sebelumnya. Itulah potret Indonesia 2012, itulah gambaran kita di abad XXI. Kita bukan lagi negara yang terpuruk ekonominya sebagaimana kisah kita pasca 1998.
Tiga kereta kencana yang ditarik masing-masing empat kuda berlahan masuk ke depan panggung berwarna merah putih. Ya, panggungnya memang merah putih, persis warna khas bendera Indonesia. Tak ada ornamen biru yang menjadi ciri khas bendera Inggris. Itu memang panggung “khusus” untuk Presiden Indonesia.
Kembali ke iring-iringan kereta kendaca, saat pertama melihat, kita seolah dibawa kembali ke abad pertengahan. Lapisan kuning keemasan membuat kereta tampak mewah dan berkilau. Rangkaian kereta yang paling depan berukuran lebih besar dari tiga di belakangnya. Tak lama berselang kuda penarik kereta menyalak, memberi peringatan kereta akan berhenti.
Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke London, Inggris baru-baru ini bukan hanya sekedar simbol untuk menunjukkan kemajuan Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408