Panggung Politik Dikuasai Pemilik Modal

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon menilai, bangsa ini sedang mengalami perlambatan regenerasi kepemimpinan nasional. Menurutnya, ini terjadi karena bangsa ini terjebak dengan demokrasi yang kebablasan, yang perlu modal besar.
"Indonesia tengah mengalami perlambatan regenerasi kepemimpinan sebagai akibat dari demokrasi liberal, transaksional menjurus kriminal," kata Fadli Zon, dalam Dialektika Demokrasi, bertema "Pemuda dan Kepemimpinan Bangsa", di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (24/10).
Menoleh pada sejarah dan karakter negeri ini, lanjut Fadli Zon, Indonesia mestinya menganut demokrasi sosial atau gotong royong sebagaimana yang tertuang dalam konstitusi.
Karena demokrasi terjebak dalam kebebasan, konsekuensinya, kegiatan politik harus dibiayai dengan sangat mahal. "Orang muda yang hanya bermodalkan semangat perubahan tersingkir dengan sendirinya karena keterbatasan logistik yang sangat penting dalam demokrasi liberal," ujar dia.
Dijelaskannya, era tahun 1955, Indonesia pernah mengalami kejayaan demokrasi sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat saat ini.
"Pada tahun 1955, kader dan simpatisan partai politik berbondong-bondong menyumbangkan dananya untuk partai politik yang mereka dukung. Sekarang elit partai politik menugasi kadernya cari duit di APBN," kata Fadli.
Dikatakan, kekuatan modal lah yang kini menguasai partai politik. "Pemenangnya pemilik modal," imbuh Fadli Zon. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon menilai, bangsa ini sedang mengalami perlambatan regenerasi kepemimpinan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Ojol Dapat THR, Menteri Meutya Hafid: Mudah-mudahan
- Bertemu Perwakilan FOReTIKA, Raja Juli Bicara Kerja Sama Sektor Kehutanan dengan Kampus
- Prabowo Perintahkan Aplikator Beri Bonus Hari Raya untuk Ojol dan Kurir Online
- Asabri Untuk Indonesia, Hadir di Seluruh Penjuru Negeri Melalui 33 Kantor Cabang
- Polda Jateng Pastikan MinyaKita di Kudus Sesuai Standar, Beda dengan Temuan Kementan
- Kemendes Dorong Ketahanan Pangan dan Wisata Desa di Pandeglang