Pangkalan Militer Diserang Rusia, Tentara Ukraina Malah Menyanyi
jpnn.com - MESKI mendapat "serangan" dari Rusia Sabtu (22/3) lalu, tentara Ukraina yang berada di pangkalan angkatan udara Crimea tetap tenang. Karena tak ada perintah untuk melawan, prajurit Ukraina hanya diam.
Ya, kala itu, tentara Rusia menduduki pangkalan militer itu dan mengusir serdadu Ukraina. Tentara Rusia bahkan menembakkan senjata ke udara. Tujuannya memang bukan untuk membunuh, tapi hanya mengusir. "Saat tembakan mereda, terdengar para tentara Ukraina itu menyanyikan lagu kebangsaan mereka," kata seorang tentara yang tidak disebutkan namanya.
Beruntung kejadian panas itu tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Hanya beberapa tentara Ukraina dikabarkan terlua.
Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa tentara mereka akhirnya meninggalkan pangkalan tersebut. Satu orang tentara dan satu orang jurnalis dilaporkan luka-luka. Di Kiev, kemarin warga berdemo menuntut agar warga Ukraina bersatu. Pada waktu yang sama, pemerintah Ukraina mengadakan rapat kabinet untuk menentukan langkah selanjutnya.
Meski kecaman datang bertubi-tubi, Rusia tidak menunjukkan ketakutan. Amerika dan Eropa telah menerapkan sanksi ekonomi dan larangan bepergian ke Rusia. Namun, itu sama sekali tidak berdampak pada perekonomian Rusia. Putin menyerang balik dengan melarang sembilan pegawai Amerika dan pengacara untuk memasuki Rusia.
Tindakan Rusia itu terbilang berani. Sebab, saat ini negara-negara Eropa dan Amerika bersiap-siap menjatuhkan sanksi kepada negeri yang dipimpin Vladimir Putin tersebut. Rusia bahkan terancam didepak dari G8, yaitu perkumpulan negara-negara maju di dunia. Tindakan pasukan Rusia itu seakan menyatakan kepada para pemimpin dunia bahwa mereka tidak takut disanksi dan Crimea adalah milik Rusia. (AFP/BBC/sha/dos/mas)
MESKI mendapat "serangan" dari Rusia Sabtu (22/3) lalu, tentara Ukraina yang berada di pangkalan angkatan udara Crimea tetap tenang. Karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika