Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan

Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi berupaya melakukan pemerataan pembangunan di wilayahnya, salah satunya mengembangkan investasi di wilayah Jateng bagian selatan. Foto: Humas Pemprov Jateng.

Demi menunjang daya tarik investor dan pemerataan, Luthfi berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur, khususnya yang menghubungkan antara wilayah Jawa Tengah bagian selatan dengan bagian utara.

Selain itu, kolaborasi dan integrasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, sampai tingkat desa juga didorong dalam satu tarikan napas.

"Daya saing yang kuat kita perlukan untuk membangun Jawa Tengah. Ketimpangan wilayah selatan dengan utara harus dipangkas agar merata," kata Luthfi dalam sambutannya.

Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman menambahkan potensi Kabupaten Cilacap sangat luar biasa. 

Dia bahkan berharap Cilacap dapat menjadi Singapore of Java. Guna mengembangkan potensi tersebut, Cilacap sudah menyiapkan peta untuk peruntukan industri.

Peta industri itu sudah disusun sejak tahun 2022. Terdiri atas wilayah Cilacap Timur seluas 900 hektare, kawasan industri arahan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah seluas lebih kurang 1.000 hektare, dan kawasan Bengawan Donan sekitar 800 hektare.

"Kami mohon bantuan gubernur untuk masuk ke Cilacap, juga komunikasi dengan pemerintah pusat. Kami menjanjikan karpet merah kepada para investor," ujarnya.

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong mengatakan kerja sama bilateral Tiongkok dengan Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah, selama ini cukup baik. Terutama dalam hal investasi bidang industri, pelabuhan, manufaktur, pendidikan, pariwisata, dan lainnya.

Ahmad Luthfi berupaya melakukan pemerataan pembangunan, salah satunya mengembangkan investasi di wilayah Jateng bagian selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News