Pangkostrad, Anak Medan yang Nakal
Sabtu, 01 Oktober 2011 – 02:22 WIB
Pangkostrad Letjen TNI Azmyn Yusri Nasution (paling kanan) bersama Romo Broto di halaman Gereja Kathedral, Jumat (30/9). Foto: Soetomo Samsu/JPNN
Kampung halaman suami HS Hanum Siregar itu ada dua, yakni Medan dan Padangsidempuan. Ini lantaran ayahnya, Kol Infantri HM Nurdin Nasution, dari Medan mendapat tugas menjadi bupati Padangsidempuan, dari 1960-1975. Sekolah TK di Medan, lantas SD di Padangsidempuan, mengikuti sang ayah.
Masa kanak-kanak di Padangsidempuan itu juga membentuk sifat karakter tentara yang tiga kali terjun di Operasi Seroja, Timtim, itu. Meski dari keluarga muslim, AY Nasution kecil begitu baur dengan umat Kristen.
"Di samping rumah dinas bapak saya ada gereja, teman bermain saya juga banyak yang beda agama. Saya sering bermain di gereja, menarik lonceng. Pagi jam enam datang ke gereja, menarik lonseng, sore datang lagi menarik tali lonceng lagi," kata bapak dua anak itu.
"Masa kecil itu mempengaruhi saya," imbuhnya. Kemarin, dengan mengerahkan 1200 pasukan Kostrad, AY Nasution bersama Walikota Jakarta Pusat Dr.H.Saefullah, M.Pd, memimpin kerja bakti pembersihkan kawasan Masjid Istiqlal dan Gereja Kathedral. Bahkan, dia ikut naik perahu karet bersama sejumlah pasukannya untuk membersihkan kali di seputar Istiqlal.
GAYANYA khas militer. Tapi, begitu bicara soal kampung halaman, jenderal bintang tiga kelahiran Medan 1954 itu begitu rileks dan antusias. Kenangan
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah