Panglima Adat Mandau Minta Anies Jadikan Indonesia Raja Budaya
jpnn.com, SAMARINDA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memulai safari politik di Kalimantan Timur dengan mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh Samarinda di Hotel Puri Senyiur, Kamis (11/1).
Tak hanya diramaikan oleh Ulama, hadir pula tokoh budaya Panglima Mandau se-pulau Borneo untuk bertemu dengan Anies Baswedan.
"Harapan saya kepada Pak Anies mungkin agar budaya yang ada di Indonesia bukan di Kalimantan Timur saja terus dikembangkan agar kita menjadi raja budaya," kata Panglima Adat Mandau, Adjie Ahmad Ismail pada wartawan.
Selain menjadi raja budaya, dirinya juga berharap perkenomian Indonesia bisa berkembang lewat kebudayaan tersebut.
"Sementara ini kan budaya kita tidak menghasilkan apa-apa padahal kita raja budaya, seluruh dunia kita adalah raja budaya, bermacam-macam budaya kita. Pak Anies, tolong majukan budaya kita, tampilkan kearifan lokal," tukasnya.
"Harapan saya bukan budaya Dayak Banjarkutai tapi semua budaya yang ada di Indonesia seperti saya menciptakan Lamin seribu mandau itu beragam budaya ada di tempat saya. Tidak satu suku saja, saya tidak ingin budaya itu disekat sekat tapi bagaimana budaya itu diangkat bersama sama," lanjutnya.
Tak lupa Adjie mendoakan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu agar menang dalam kontestasi Pilpres 2024 dan mendapatkan amanat sebagai pemimpin di Indonesia di masa depan. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memulai safari politik di Kalimantan Timur dengan mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh Samarinda
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com
- Berpesan ke Pendukungnya, Anies: Jangan Berubah Hanya karena Ada Pembagian, Hati-Hati
- Anies Optimistis Pramono-Rano Meraih Kemenangan di Pilkada Jakarta
- Anies Dukung Pramono-Rano, Tokoh Betawi Yakin Anak Abah Tak Mengikuti
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Orang Dekat Anies Baswedan Yakin Pramono & Rano Tak Akan Berkhianat
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri