Panglima Militer Cemas Mesir Terancam Kolaps
Lagi, Aparat-Massa Bentrok, Tiga Tewas
Rabu, 30 Januari 2013 – 04:25 WIB
Menurut Al-Sisi, kebijakan presiden untuk mengatasi kerusuhan justru membuat militer Mesir berada pada posisi yang sulit. Apalagi, masyarakat sudah telanjur antipati pada militer.
Dengan menempatkan sejumlah besar personel militer di wilayah konflik, Mursi berharap kerusuhan akan mereda. Praktiknya, militer yang saat ini punya wewenang seperti polisi dalam keadaan darurat malah sulit meredam gejolak massa. "Kebijakan presiden telah membuat kami (militer) sulit menempatkan diri," ujar tokoh yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan (menhan) Mesir itu.
Al-Sisi mengatakan bahwa militer tidak bisa mengambil sikap yang tepat dalam menghadapi kerusuhan. Di satu sisi, mereka menghindari konflik dengan warga sipil. Pada sisi lain, mereka berkewajiban untuk menegakkan keamanan dan melindungi berbagai fasilitas vital milik pemerintah yang menjadi target amuk massa. "Ini keadaan yang sangat tidak menguntungkan," katanya.
Citra militer Mesir tercoreng saat menindas demonstran saat revolusi dua tahun lalu. Karena itu, mereka tidak ingin jauh terlibat dalam kerusuhan kali ini. Al-Sisi mengimbau para pengunjuk rasa untuk mengekpresikan pendapat dalam suasana damai. Jadi, bentrok dengan aparat bisa dihindari dan militer tidak perlu sampai menggunakan kekuatan.
KAIRO - Berlarutnya kerusuhan dan aksi kekerasan di Mesir memicu kekhawatiran panglima tertinggi angkatan bersenjata (Pangab) negara itu. Jenderal
BERITA TERKAIT
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat