Panglima TNI Ajak Penggemar Iwan Fals Ikut Tangkal ISIS

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko terus berupaya meredam meluasnya pengikut Negara Islam Irak-Suriah atau Islamic State Iraq-Syria (ISIS) di Indonesia. Berbagai forum pun digunakan Moeldoko untuk memaparkan ancaman ISIS.
Bahkan, pertemuan Moeldoko dengan para penggemar Iwan Fals yang tergabung dalam organisasi Orang Indonesia (OI) pun dimanfaatkan untuk menjelaskan bahaya ISIS bagi NKRI. Menurutnya, ISIS sama sekali tidak boleh berkembang lantaran berbeda ideologi dengan ideologi Indonesia yaitu Pancasila.
"Yang penting kami samakan dulu ideologinya. Kalau berbeda, ISIS tidak boleh berkembang di Indonesia karena berbeda ideologi," ujar Moeldoko saat mengunjungi kantor Sekretariat Badan Pengurus Pusat OI di Leuwinanggung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/8).
Lulusan terbaik AKABRI tahun 1981 itu menambahkan, TNI akan melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dalam menangkal perkembangan ISIS. Menurutnya, hal itu perlu sebagai langkah antisipasi guna mencegah adanya perpecahan dalam negeri.
"TNI harus melakukan pembinaan karena banyak masyarakat yang terjerumus. TNI juga akan melakukan penjelasan ke pesantren-pesantren untuk melakukan tindakan preventif supaya tidak ada tindakan represif," katanya.
Peraih gelar doktor ilmu administrasi dari Universitas Indonesia itu juga mengaku terus memonitor setiap pergerakan pengikut ISIS di Indonesia. "Kami sudah memonitor dan mengikuti gerakan ISIS dari luar maupun dari dalam. Kalau mereka macam-macam ya kami sikat," ujarmya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko terus berupaya meredam meluasnya pengikut Negara Islam Irak-Suriah atau Islamic State Iraq-Syria (ISIS)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia