Panglima TNI Akui Banyak Jalur Tikus Rawan di Perbatasan

Hadi memastikan sejauh ini tidak ada ancaman keamanan dan pertahanan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Hadi menuturkan bahwa semua persoalan di perbatasan sebenarnya bisa diselesaikan.
Namun, Hadi mengakui bahwa masih banyak jalur tikus yang rawan menjadi lokasi penyeludupan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia.
Karena itu, Hadi memastikan TNI, Polri maupun Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan akan terus berkoordinasi agar bisa menghalau, mendeteksi dan menghambat penyeludupan di jalur tikus itu.
"Kami akan berupaya membantu pemerintah menyelesaikan masalah-masalah jalan-jalan tikus yang digunakan untuk melaksanakan penyeludupan itu," ungkapnya.
Hadi menyatakan saat ini sekitar 700 anggota TNI yang menjaga perbatasan. Nanti, kata dia, akan lebih dikonsentrasikan di daerah-daerah yang dianggap rawan.
"Nanti harus dilaksanakan gabungan antara TNI, Polri dan Bea Cukai," ungkap Hadi.
Tito menambahkan memang banyak jalan tikus di sepanjang perbatasan. Sembari mencari jalan penyelesaian strategis, Polri, TNI dan Bea Cukai sepakat membangun kerja sama lebih baik.
"Supaya jalan tikus ini bisa sama dideteksi. Kami juga akan mengajak semua masyarakat karena masyarakat yang tinggal di sana paham jalan-jalan tikus itu," ungkapnya.
Banyak jalur tikus di wilayah perbatasan sangat rawan untuk dilewati para pelaku penyelundupan.
- Perkuat Sinergisitas, Panglima TNI Terima Kunjungan Ketua BPK RI
- Panglima TNI Jenderal Agus dan KSAD Jenderal Maruli Terima Wing Kehormatan Penerbang Kelas I TNI AU
- Panglima TNI Jenderal Agus Minta Prajuritnya Lanjutkan Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
- Laksdya TNI Erwin S Aldedharma Berpeluang Jadi Panglima TNI
- TNI Kerahkan 66.714 Personel untuk Bantu Amankan Arus Mudik Lebaran 2025
- Sambut Hari Raya Idulfitri 2025, Panglima TNI Membuka Bazar Murah Demi Kesejahteraan Prajurit dan PNS