Panglima TNI Bantah Penyidikan Geng Motor Dibekukan
Selasa, 01 Mei 2012 – 06:41 WIB
Serangkaian aksi geng motor itu bermula dari tewasnya Kelasi Arifin, staf khusus Panglima Armada Kawasan Barat (Armabar) TNI AL, pada tanggal 31 Maret 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara.
Baca Juga:
Setelah itu aksi balas dendam dilakukan atas tewasnya Arifin pada tanggal 7 April 2012 di SPBU Shell Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara dan pada tanggal 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Satu orang tewas dalam peristiwa tersebut yakni Soleh.
Sepekan kemudian, aksi serupa kembali terjadi di delapan lokasi di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat pada tanggal 13 April 2012. Sekitar 200 orang pria berbadan tegap yang mengendarai sepeda motor melakukan konvoi dan menyerang para pemuda mulai dari Tanjung Priok-Warakas-Salemba Raya-Pramuka. Satu orang tewas yakni Anggi Darmawan. Sudah ada belasan orang terluka akibat ulah brutal kelompok ini.
Polisi masih menelusuri para pelaku dari rangkaian peristiwa itu. Saksi mata di lokasi kejadian menuturkan bahwa para pelaku berambut cepak dan berbadan tegap. Intonasi suara saat membentak para korban juga sangat tegas. Dugaan ini diperkuat dengan rekaman kamera CCTV di Circle K SPBU Shell Sunter. Di sana, ada beberapa orang yang mukanya terlihat jelas. Mereka berambut cepak dan memakai kaos ketat warna biru tua.
JAKARTA - Lebih dari tiga pekan, pengusutan aksi pengrusakan oleh puluhan "geng" motor pita kuning di Jakarta masih jalan di tempat. Namun,
BERITA TERKAIT
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- Awali 2025, Polda Riau Gelar Tasyakuran dan Santuni Anak Yatim
- Kasus Investasi Fiktif Ratusan Miliar, KPK Jebloskan Eks Dirut Taspen Kosasih ke Sel
- KPK Geledah Rumah Hasto, Ronny PDIP: Tidak Ditemukan Bukti Signifikan
- Kelulusan PPPK Guru Tahap 1 Lamsel Belum Diumumkan, BKN Angkat Bicara
- Mendagri Todong 50 Kepala Daerah dengan Formasi PPPK 2024 Terendah, Hasilnya Alhamdulillah