Panglima TNI Berencana Tambah Kapal Bantu Rumah Sakit
jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginginkan kapal jenis bantu rumah sakit (BRS) ditambah. Hal ini mengingat kapal BRS milik Indonesia hanya satu yakni KRI dr Soeharso.
"Mudah-mudahan renstra ketiga, kami ajukan untuk penambahan. Kami hitung sesuai renstra dan keuangan negara," kata Hadi di sela-sela acara joy sailing bersama dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Teluk Jakarta, Senin (23/7).
Hadi melanjutkan, penambahan kapal BRS sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang berada di pulau terluar Indonesia. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kapal ini memberikan bantuan terhadap bencana alam.
"Ini kapal rumah sakit yang bisa kami set up sebagai rumah sakit kelas satu, dua atau tiga. Saya tadi dijelaskan dokter, semuanya lengkap dan ada beberapa perlengkapan yg alat-alatnya mungkin kami ganti, karena KRI Soeharso bukan untuk anggota TNI saja, tapi untuk masyarakat di pulau terdepan," kata Hadi.
Jika ada penambahan kapal BRS, Hadi ingin menempatkannya di wilayah Indonesia bagian timur. Hadi menilai, Indonesia bagian timur sangat membutuhkan kapal tersebut.
"Kami inginnya ideal tapi minimum esensial force peruntukannya perlu untuk Koarmada III," pungkas Hadi. (tan/jpnn)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginginkan kapal jenis bantu rumah sakit (BRS) ditambah.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti