Panglima TNI: Pengadilan Militer Terbuka untuk Umum
Senin, 08 April 2013 – 22:24 WIB
![Panglima TNI: Pengadilan Militer Terbuka untuk Umum](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Panglima TNI: Pengadilan Militer Terbuka untuk Umum
JAKARTA - Sejumlah pihak meragukan transparansi TNI dalam menggelar pengadilan militer untuk kasus penyerangan dan penembakan di Lapas KlasIIB, Cebongan, Sleman. Menjawab keraguan itu, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan, selama ini, pengadilan militer justru terbuka untuk diketahui publik. Ia membantah TNI sengaja menutup-tutupi jalannya proses hukum di pengadilan itu. Sementara itu terkait rencana Komnas HAM yang ingin meminta izin memeriksa tersangka oknum Kopassus, Panglima mengaku pihaknya sudah berdiskusi secara khusus. Namun, ia enggan menyebut kesepakatan apa yang dibahas dengan Komnas terkait pemeriksaan itu.
"Begini pengadilan militer itu semua terbuka, hanya kelihatannya kurang menarik bagi wartawan. Saya heran juga kenapa. Di Papua terbuka, enggak ada juga wartwan yang beritakan. Di kasus OKU, juga terbuka. Prinsipnya semua pengadilan militer terbuka untuk siapa saja. Boleh juga diliput wartawan," tegas Agus di Jakarta, Senin (8/4).
Agus menjamin bahwa semua oknum yang bersalah dalam aksi brutal di lapas itu akan mendapatkan sanksi dan hukuman sesuai dengan perbuatannya. Termasuk jika ada dari jajaran pimpinan yang terlibat dalam aksi itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Sejumlah pihak meragukan transparansi TNI dalam menggelar pengadilan militer untuk kasus penyerangan dan penembakan di Lapas KlasIIB, Cebongan,
BERITA TERKAIT
- Muhammadiyah: Judi Online Rusak Perekonomian dan Mental Bangsa
- Keterangan Saksi Fakta Bikin Kubu Pegi Setiawan Optimistis Menang Praperadilan
- Usut Kasus Korupsi Investasi Taspen, KPK Panggil 2 Petinggi Sinarmas Sekuritas
- Wayan Sudirta DPR Tanggapi Pengungkapan Oknum di Lembaga Legislatif Terlibat Judi Online
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat DKPP Gegara Terbukti Berbuat Asusila
- Kuasa Hukum Minta Jubir KPK Jangan Congkak dan Tak Perlu Ajari Kusnadi Soal Kejujuran