Panglima TNI Perintahkan Pelacakan Masif di Klaten

jpnn.com, KLATEN - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintahkan untuk segera dilakukan pelacakan secara masif di daerah Klaten, Jawa Tengah.
Pelacakan terhadap pasien COVID-19 beserta orang yang kontak erat dengan pasien, perlu dilakukan untuk segera menekan penularan COVID-19.
“Harus total melaksanakan penelusuran kontak erat dan menjaga masyarakat dari Covid-19."
"Perkuat isolasi terpusat agar saudara-saudara kita dapat dipantau perkembangan kesehatannya,” ujar Panglima TNI.
Dia mengatakan itu saat meninjau penanganan Covid-19 di Klaten, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/8).
Tingkat kasus positif Covid-19 di Klaten saat ini mencapai sekitar 65,55 persen, sementara pelacakan terhadap kontak erat Covid-19 baru mencapai 2,63 persen.
“Penelusuran kontak erat harus terus dilaksanakan di Klaten. Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di (fasilitas) isolasi terpusat, tidak diisolasi mandiri sehingga pasien dapat terpantau kondisinya dan obat-obatannya,” ucap Panglima.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya, termasuk dirinya dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Prabowo untuk menurunkan mobilitas masyarakat dan meningkatkan pemeriksaan, penelusuran dan perawatan (3T).
Panglima TNI memerintahkan pelacakan secara masif di Klaten harus segera dilakukan, ini penyebabnya.
- Panglima TNI Bangga Sambut Prajuritnya Seusai Bertugas Dalam Misi PBB di Lebanon
- Panglima TNI Memutasikan 52 Perwira TNI, Berikut Daftar Namanya
- Panglima TNI Mutasi Besar-besaran Pati dari 3 Matra, Berikut Daftarnya
- DPR RI Menyetujui Revisi Tatib, Bisa Mengevaluasi Panglima TNI Hingga Hakim Agung
- Panglima TNI Singgung Soal Kogabwilhan, TB Hasanuddin Beri Penjelasan
- Panglima TNI Sudah Evaluasi Taktik Tempur Hadapi OPM, Pakai Diksi Hancur