Panglima TNI Sebut Protes Papua Nugini Telat
Senin, 09 Januari 2012 – 18:40 WIB
JAKARTA -- Manuver dua pesawat Sukhoi milik TNI AU yang membuntuti pesawat yang ditumpangi pejabat Papua Nugini karena melintas di wilayah udara RI, sempat memicu panasnya hubungan negara tetangga itu dengan RI. Perdana Menteri Papa Nugini, Peter O'neil sempat mengancam mengusir Dubes RI untuk Papua Nugini, seperti ABC Radio Australia, Jumat (6/1) pekan lalu.
Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono menyebut, aksi O'neil itu terlambat. "Mestinya seminggu setelah kejadian (mengajukan protes, red). Ini sudah dua bulan," ujar Agus kepada wartawan usai menghadiri Rakor di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (9/1). Seperti telah diberitakan, kejadian tersebut berlangsung pada 29 November 2011.
Baca Juga:
Dijelaskan Agus, intersepsi yang dilakukan Sukhoi sudah sesuai prosedur. Ini berawal dari tangkapan radar mengenai adanya pesawat yang melintas di wilayah udara RI. Diketahui, pesawat yang melintas non-schedule.
"Kita cek, clearance tak cocok, lantas kita berangkatkan pesawat (dua Sukhoi itu, red)," kata Agus.
JAKARTA -- Manuver dua pesawat Sukhoi milik TNI AU yang membuntuti pesawat yang ditumpangi pejabat Papua Nugini karena melintas di wilayah
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan