Pangsa Pasar Bimbingan Belajar di Indonesia Makin Besar, Ternyata Ini Sebabnya

jpnn.com, JAKARTA - PT Bina Lavender Cendikia Tbk (BMBL) atau yang dikenal Bimbel Lavender, cukup yakin dengan pangsa pasar bimbingan belajar atau bimbel di Indonesia yang sangat besar.
Direktur Utama BMBL Galih Pandekar mengatakan pangsa pasar bimbel besar sebab jumlah PTN di Indonesia yang masih sangat minim sehingga memunculkan persaingan yang tinggi.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, dari 3.115 perguruan tinggi di Indonesia di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), hanya 125 yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau hanya sekitar empat persen. Bahkan melansir dari laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), hanya terdapat 85 PTN.
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, memang hanya memiliki 20 PTN. Namun, secara persentase mencapai 19,2 persen dari total 104 perguruan tinggi di Malaysia.
Penduduk Malaysia juga hanya sekitar 33 juta, berbeda jauh dengan Indonesia yang mencapai 275 juta penduduk.
“Saat ini, jumlah PTN di Indonesia masih sangat sedikit, tidak sampai lima persen dari total Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, padahal jumlah penduduk kita sekitar 275 juta orang. Artinya, persaingan untuk masuk ke PTN sangat tinggi sehingga membuat pangsa bimbel khususnya bimbel persiapan masuk PTN juga sangat besar,” ujar Galih.
Selain itu, kata Galih jumlah Fakultas Kedokteran di Indonesia juga masih minim. Padahal, penduduk Indonesia yang begitu banyak tentu juga membutuhkan banyak dokter. Adapun jumlah fakultas kedokteran di Indonesia hanya 89 perguruan tinggi, 38 di antaranya berada di PTN.
“Bimbel khusus masuk fakultas kedokteran banyak bermunculan karena memang tingkat persaingannya tinggi. Di Bimbel Lavender, peminatnya mencapai ratusan orang setiap tahunnya,” tambah Galih.
PT Bina Lavender Cendikia Tbk (BMBL) atau yang dikenal Bimbel Lavender, cukup yakin dengan pangsa pasar bimbingan belajar di Indonesia yang sangat besar.
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi
- Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS, Bea Cukai Jaring Masukan Pelaku Usaha Lewat CVC
- Sebanyak 601.412 Peserta UTBK-SNBT 2025 Bakal Tidak Tertampung