Panitia Kongres PDIP Dicap Rendahkan Kehormatan Presiden
jpnn.com - JAKARTA - Sikap paniitia kongres dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dinilai telah merendahkan kehormatan dan kewibawaan Presiden Joko Widodo, ketika sama sekali tidak memberikan kesempatan baginya berpidato, dalam kongres yang digelar di Bali, 9-12 April kemarin.
"Bahkan untuk sekadar menyapa peserta kongres pun panitia tidak memberikan waktu. Itu jelas keterlaluan. Bagaimanapun Presiden itu simbol negara yang wajar diberi penghormatan dalam penyelenggaraan acara resmi partai yang dihadirinya," ujar Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin, Senin (13/4).
Atas sikap tersebut, ada kesan PDI-P dan Megawati seperti ingin melecehkan simbol negara. Karena telah menjadi semacam konvensi ketika menghadiri acara resmi partai, presiden selalu diberi kehormatan menyampaikan sekapur sirih.
"Lebih parah lagi, sekadar memberi salam kepada presiden pun tidak dilakukan. Presiden benar-benar 'dikacangin' di acara itu. Sungguh tidak beretika," katanya.
Menurut Said, PDI-P boleh saja menyebut Jokowi sebagai kadernya. Memang begitu faktanya. Tapi tidak bisa dilupakan bahwa dalam sistem ketatanegaraan, jabatan presiden melekat dalam diri Jokowi selama 24 jam penuh.
"Artinya, di manapun Jokowi berada, dia adalah Presiden Republik Indonesia. Dia datang ke Bali dengan pesawat kepresidenan. Dia bertolak dari bandara menuju arena Kongres pun dengan fasilitas sebagai seorang presiden. Jadi tidak pantas PDI-P memosisikan Jokowi hanya sebagai kader atau petugas partai," katanya.
Sebelumya diketahui, Jokowi memang tidak diberi mendapat agenda memberikan pidato kenegaraan selama Kongres IV PDI Perjuangan. Jokowi datang ke acara tersebut juga bukan diundang, melainkan hadir sebagai kader lengkap dengan pakaian kader. (gir/jpnn)
JAKARTA - Sikap paniitia kongres dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dinilai telah merendahkan kehormatan dan kewibawaan Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi