Panji Hadisoemarto, Kandidat Doktor Ilmu Virus di Harvard University
Awalnya Nekad, lalu Berbuah Beasiswa Lima Tahun
Kamis, 24 November 2011 – 07:57 WIB
"Pihak kampus mengatakan, kalau tidak ada bantuan finansial yang bisa diberikan kepada saya, apakah saya tetap akan memutuskan untuk masuk ke Harvard" Tentu saja, saya bingung setengah hidup karena tidak mungkin saya bisa menyediakan hampir USD 60.000 per tahun," tuturnya.
Tapi, Panji nekat saja. Ternyata, pada tahun kedua, Harvard memberikan beasiswa penuh untuk lima tahun kuliah. Termasuk asuransi dan uang saku bulanan. "Mungkin mereka sengaja menakut-nakuti di awal untuk menyaring motivasi mahasiswa," katanya.
Alumnus SMA 3 Bandung itu optimistis bahwa banyak ilmuwan Indonesia yang akan melanglang dunia. Termasuk di Amerika Serikat. "Pilihan apakah alumni luar negeri mau pulang atau bekerja di negara lain itu sangat variatif. Ada yang berpendapat bisa saja membangun bangsa dari luar. Tak harus pulang," katanya.
Apakah Panji ingin pulang untuk menularkan ilmu di tanah air? Ditanya seperti itu, Panji menjawab tegas. "Saya pasti pulang, insya Allah," katanya.
Di usia yang masih muda, Panji Hadisoemarto bakal meraih gelar doktor dari Harvard University. Di salah satu kampus terbaik dunia itu, Panji mendalami
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala