Panon Hideung…Hikayat Pertemuan Nada Dunia

Pertemuan Nada
Dinyanyikan dalam ragam bahasa, nafas lagunya serupa. Yakni, puja sanjung terpukau gadis bermata hitam. Curahan cinta untuk adik mata hitam.
Siapa adik mata hitam?
Jadi, gout dan kawan-kawan di Bali punya istilah untuk menyebut kawan dari negeri seberang. Bukan bule, tapi adik mata biru.
Dan mereka yang bermata biru itu menyebut kami, kawan mata hitam.
Jangan-jangan ini yang disebut siklus. Bahwa hari ini tumbuh dari masa lalu. Sebutan sayang; adik mata biru dan kawan mata hitam dalam gerombolan kecil kami terjadi begitu saja.
Entah kapan mulanya. Yang pasti, sebelum hari itu. Hari ketika kami nyanyi dan gitaran di sebuah tempat di Desa Petulu, Ubud.
Seorang gadis Rusia menyanyikan lagu Ochi Chyornye sambil bercerita bahwa itu adalah lagu rakyat di kampungnya.
Sejarah lagu berbahasa Sunda yang senafas dengan lagu leluhur kaum Gypsi di Eropa.
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah