Pansel Capim KPK: Beri Masukan Soal Calon, Jangan Sekadar Gosip

jpnn.com - JAKARTA - Pansel Calon Pimpinan KPK telah mengumumkan nama 194 orang yang lolos seleksi tahap pertama. Nama-nama mereka sudah dipampang secara online di situs www.capimkpk.setneg.go.id.
Keputusan mengumumkan nama-nama peserta yang lolos secara online ini dimaksudkan untuk mengundang partisipasi publik. Diharapkan masyarakat bisa memberi masukan kepada Pansel terkait rekam jejak masing-masing calon melalui situs tersebut.
"Mulai hari ini kami umumkan nama-nama calon di www.capimkpk.setneg.go.id (www.setneg.go.id/seleksikpk), kami harapkan masyarakat sejak awal bisa beri tanggapan," kata Ketua Pansel Capim KPK Destry Damayanti dalam konfrensi pers di kantor Sekretariat Negara, Sabtu (4/7).
Destry mengatakan, masukan dari masyarakat akan jadi pertimbangan pihaknya dalam menilai para calon. Bahkan bukan tidak mungkin informasi tersebut bisa menggugurkan seorang calon. "Kalau ternyata kesalahannya fatal bisa jadi diberhentikan," tutur Destry.
Namun, tambahnya, pansel tidak begitu saja menindaklanjuti masukan yang ada. Dia tegaskan, bahwa pemberi masukan harus menyertakan bukti lengkap dan meyakinkan mengenai latar belakang calon.
"Masukan harus bertanggung jawab, kami gak mau sekadar gosip, sesuatu yang tidak ada bukti. Karena itu di web nanti kami buat semudah mungkin bagi masyarakat untuk memberi masukan," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Pansel Calon Pimpinan KPK telah mengumumkan nama 194 orang yang lolos seleksi tahap pertama. Nama-nama mereka sudah dipampang secara online
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional
- Pimpinan Komisi III Janji Kawal Proses Hukum Kasus Kematian Jurnalis Palu di Jakarta
- Dokter Cabul RSHS Bandung Sempat Coba Bunuh Diri
- Kapan Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Tahap 2 Digelar? Ini Jawaban BKN
- Korban Pertalite Campur Air di Klaten: Mobil Saya Langsung Mbrebet dan Mati
- Bertemu Dubes AS, Airlangga Bakal Menyiapkan Insentif Fiskal-Nonfiskal untuk Dorong Impor Produk AS