Pansel Capim KPK Harus Curigai Deretan Pendaftar Ini
jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Divisi Investigasi ICW Febri Hendri mengingatkan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK agar benar-benar selektif. Menurutnya, jangan sampai pansel meloloskan pendaftar yang pernah menyerang KPK ataupun pengacara bagi tersangka dan terdakwa kasus korupsi yang ditangani komisi antirasuah itu.
"Seperti pengacara. Ada yang pernah bahkan sedang tangani kasus tersangka atau terdakwa di KPK. Itu harus selektif, jangan sampai hanya masuk untuk melemahkan KPK," ujar Febri dalam diskusi "Pentingnya Rekam Jejak Capim KPK" di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (5/7).
Febri menambahkan, pendaftar lain yang patut dicurigai adalah politikus. Ia mengaku khawatir ketika ada nama politikus mantan Komisi III DPR yang lolos tahap pertama seleksi.
Febri mengingatkan, selama ini Komisi III DPR paling getol berupaya merevisi UU KPK yang akan melemahkan lembaga yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 itu. Karenanya ketika politikus yang menjadi pimpinan KPK, Febri khawatir hal itu akan memunculkan konflik kepentingan.
"Kalau sekarang mereka mungkin lolos. Tapi kan masih ada tahapan lain. Orang-orang yang pernah coba melemahkan KPK pastilah ditolak. Itu hak mereka untuk mendaftar. Kalaupun sudah tidak jadi politikus, tetap saja harus ditelusuri dulu kepentingannya," tegas Febri.
Febri juga mempertanyakan, aturan pansel kali ini yang masih bisa menerima capim berlatarbelakang politik. Ini berbeda dengan pansel terdahulu yang tegas menutup celah untuk semua yang berafiliasi dengan partai politik.
"Kalau sampai ada orang-orang bermasalah masih lolos, kami tentu akan protes keras," tandas Febri.(flo/jpnn)
JAKARTA - Koordinator Divisi Investigasi ICW Febri Hendri mengingatkan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK agar benar-benar selektif. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Libur Nataru, Polda Jabar Lakukan Pembatasan Operasional Angkutan Barang
- Kanim Bekasi Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu
- Acungi Jempol Mabes Polri, Edi Minta 18 Oknum Polisi Diduga Peras WN Malaysia Dipecat
- Bonnie: Sensor Karya di Lukisan Yos Suprapto Bisa jadi Preseden Buruk Pemerintahan Prabowo
- Warga Kepri yang Mudik Nataru Diminta Titipkan Rumah ke Polisi
- Gubernur Lemhannas: Peningkatan Kualitas SDM Kunci Indonesia Emas