Pansel Capim KPK Libatkan BNPT
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( Pansel Capim KPK ) Yenti Ganarsih menyebut pelibatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bertujuan agar para pimpinan lembaga antirasuah terhindar dari paham radikalisme.
Yenti menjelaskan bahwa pelibatan BNPT dilakukan karena melihat keadaan di Indonesia dan berbagai dinamika yang terjadi di dunia terkait radikalisme.
"Artinya, pansel tidak mau kecolongan. Ada yang kecenderungannya ke sana, tapi tentu saja penilaiannya menggunakan data BNPT, secara psikologis klinis," ucap Yenti di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/6).
Selain itu, pelibatan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam melakukan tracking terhadap para kandidat capim KPK, tidak hanya untuk mengetahui apakah seseorang pengguna narkoba atau tidak.
"Mungkin saja, yang bersangkutan apakah berkaitan dengan sindikat-sindikat narkotika," terangnya.
BACA JUGA: Gaji ke – 13 PNS Segera Cair, Lengkap dengan Tunjangan
Anggota Pansel Hamdi Moelok menambahkan, pelibatan BNPT penting untuk mendalami informasi ideologi radikal dari kiri dan kanan yang membahayakan ideologi negara Pancasila.
"Memang satu-satunya badan di Indonesia yang punya otoritas untuk punya seluruh data, terutama tentang mapping, tentang seluruh keterkaitan ideologi-ideologi radikal itu adanya di BNPT," tambahnya.
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih menjelaskan pelibatan BNPT dilakukan karena melihat keadaan di Indonesia dan berbagai dinamika yang terjadi di dunia terkait radikalisme.
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Ketua DPR Harap Calon Pimpinan KPK Tak Mempolitisasi Kasus
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan