Pansel Capim KPK Masih di Trek yang Benar
“Kalau memang kritik itu masuk akal, silakan ambil. Kalau kritik itu emosional, tak perlu dihiraukan karena akan mengganggu kinerja Pansel. Sepanjang kerja Pansel sesuai aturan main, saya kira terus jalan saja,” paparnya.
Dia menilai setiap capim KPK apa pun latar belakangnya punya hak yang sama, sehingga Pansel harus tetap bertindak objektif, independen dan profesional meskipun ada resistensi dari kalangan aktivis antikorupsi yang menolak kehadiran polisi dan jaksa di KPK.
“Bukankah tanggung jawab pansel kepada presiden?” ujarnya.
Muradi juga menyoroti kritik terhadap calon dari Polri yang diasumsikan akan men-down grade kasus Novel Baswedan, penyidik senior KPK yang mengalami teror.
“Itu kecurigaan yang tanpa dasar,” terangnya.
Soal banyaknya capim KPK yang belum menyerahkan LHKPN, menurut Muradi, hal itu bukan sesuatu yang mutlak.
Sebab, mereka baru menjadi calon, belum terpilih menjadi pimpinan KPK.
“Kecuali bila sudah terpilih, mereka wajib menyerahkan LHKPN ke KPK,” tandasnya. (jos/jpnn)
Ketua Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih di jalur yang benar dalam menjalankan tugas.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut