Pansel Komisioner OJK Dinilai Tidak Profesional

jpnn.com - jpnn.com - Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng menduga Panitia Seleksi calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017-2022 kurang profesional dan tidak transparan.
Pasalnya, dari hasil seleksi tahap dua yang diumumkan Sabtu (25/2) kemarin, banyak nama-nama yang berpengalaman dan memiliki track record cukup baik, tidak lolos.
Seperti Ketua OJK Muliaman D Hadad dan anggota OJK Nelson Tampubolon. Kemudian Direktur Bursa Efek Jakarta (BEJ) Tito Sulistyo dan mantan pimpinan KPK Adan Pandu Praja.
Selain itu, Mekeng dan anggota Komisi XI DPR lainnya Andreas Eddy Susetyo, juga diketahui tidak termasuk dalam 35 nama calon yang dinyatakan memenuhi syarat, untuk mengikuti seleksi tahap ketiga.
"Awalnya saya melihat pansel berjalan sangat baik. Tapi dengan keputusan ini, saya rasa keliru. Ini bukan karena saya tidak lolos. Tapi saya lihat orang-orang kompeten dan memiliki pengalaman, justru banyak yang tidak lolos," ujar Mekeng dalam pesan elektronik yang diterima, Selasa (28/2) malam.
Politikus Partai Golkar ini juga menduga keputusan pansel terkesan politis. Pasalnya, pada seleksi tahap dua, para calon belum menyampaikan visi dan misi. Namun sudah buru-buru dinyatakan tak memenuhi syarat.
"Kalau memang dinilai bermasalah, kan ada PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Silahkan buka rekam jejak saya selama ini, jika itu jadi standar kelulusan. Jadi saya kira keputusan ini bermuatan politis," ucap Mekeng.
"DPR saja dalam menyeleksi calon DK OJK transparan. Saya rasa ini belum final. Masih ada keputusan presiden. Presiden Joko Widodo bisa menerima atau bahkan menolak semua orang-orang disodorkan pansel. DPR juga nanti punya kewenangan. Finalnya ada di DPR," pungkas Mekeng.(gir/jpnn)
Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng menduga Panitia Seleksi calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017-2022 kurang profesional
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Sistem Baru PPDB Tanpa Kata Zonasi, Masyarakat Bakal Senang
- BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Legislator Komisi XI: Sinyal Positif Bagi UMKM
- Komisi XI DPR Yakin PP 49/24 Berdampak Positif terhadap Industri Keuangan Digital
- KPK Usut PSBI, Misbakhun: Tak Ada Transferan Dana dari BI ke Anggota Komisi XI DPR RI
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Apresiasi Kinerja BNI, Ketua Komisi XI DPR: Ini adalah Bukti Inisiatif Digitalisasi