Pansus Angket KPK: Kalau Salah, Silakan Lapor Polisi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Pansus Angket KPK Ahmad Sahroni membantah pemanggilan Muchtar Effendi dan Nico Panji Tirtaya sebagai upaya menyudutkan komisi antikorupsi.
Dia menegaskan pansus saat ini berperan menyelidiki ada tidaknya pelanggaran dilakukan KPK dalam kewenangannya sebagai penegak hukum kasus korupsi. Menurut Sahroni, pemanggilan semua pihak termasuk Muhtar dan Nico merupakan upaya menggali kinerja KPK.
"Jika keterangan pihak yang dipanggil pansus dianggap tidak terbukti kebenarannya, maka pihak dirugikan bisa lapor polisi. Muhtar dan Niko hadir di pansus dengan rapat terbuka untuk umum agar masyarakat tahu bagaimana kejadian-kejadian yang dialami oleh mereka," kata Sahroni, Rabu (26/7).
Dia menambahkan, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) itu Muhtar dan Niko mengaku mengalami perlakuan yang tidak diperbolehkan dalam hukum.
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Nasdem itu juga meminta siapa pun termasuk akademisi yang mendiskreditkan upaya Pansus Angket KPK, tidak sekadar berbicara tanpa ada bukti. "Seorang akademisi itu mesti berpegang atas data primer yang teruji. Jangan sekadar katanya-katanya," ujar Sahroni. (boy/jpnn)
Anggota Pansus Angket KPK Ahmad Sahroni membantah pemanggilan Muchtar Effendi dan Nico Panji Tirtaya sebagai upaya menyudutkan komisi antikorupsi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut