Pansus Angket Sambangi Kejagung untuk Soroti Etika Penuntutan KPK
jpnn.com, JAKARTA - Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK) menjadwalkan kunjungan ke Kejaksaan Agung, Rabu (13/7). Tujuannya adalah mengetahui aturan penuntutan dan etikanya.
Selain itu, pansus juga akan mempertanyakan kebijakan Kejagung terkait politik pemberantasan korupsi khususnya di bidang penuntutan. Apalagi Jaksa Agung merupakan koordinator penyelidikan, penyidikan dan penuntutan perkara korupsi sebagaimana diatur di Pasal 39 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
"Bagaimana korelasinya terkait ketentuan pasal 39 UU Tipikor, semua substansi, materi tuntutan itu sudah ada koordinatornya. Juga terkait dengan UU Kejaksaan, di mana jaksa agung itu adalah penuntut umum tertinggi," kata Agun di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).
Jadi, Pansus Angket KPK ingin melihat sisi aturan dan etika dalam penuntutan. Sebab, semua profesi terikat dengan etika tak terkecuali polisi dan jaksa.
Politikus Partai Golkar itu menegaskan, ada kewenangan menyatu antara kewenangan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan di KPK. "Di negara lain itu hanya menjalankan fungsi sampai ke penyidikan," katanya.(boy/jpnn)
Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK) menjadwalkan kunjungan ke Kejaksaan Agung, Rabu (13/7). Tujuannya adalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Belajar dari BLBI, CBC Dorong Kejagung & BPK Sita Dana Judi Online di Bank, E-Wallet & Operator Seluler
- Taspen Gandeng Kejagung Sosialisasikan Antikorupsi Demi Lingkungan Kerja yang Bersih
- Minta Kortas Tipikor Bersihkan Internal Kepolisian Dulu, Sahroni: Itu Baru Keren
- KPK Dinilai Perlu Studi ke Kejagung agar Tidak Mudah Kalah di Pengadilan
- Jaksa Tuntut Mantan Dirut PT Timah 12 Tahun Penjara
- Kejagung Turut Garap Saudara Kandung Ronald Tannur di Kasus Suap