Pansus Jiwasraya Dianggap Kontradiktif
Selain itu, BPK juga sedang memantau General Manager Keuangan dan Produksi Jiwasraya Syahmirwan dan mantan Kepala Divisi Investasi Jiwasraya Agustin Widhiastuti dalam dugaan korupsi ini.
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menilai upaya politisasi terhadap kasus Jiwasraya berisiko menggagalkan perjuangan untuk mendapatkan investor dalam rangka menyelamatkan perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
"Kalau nanti kasus Jiwasraya ini diributkan dan diarahkan melebar ke mana-mana, dikhawatirkan perjuangan Kementerian BUMN untuk mencari investor bagi Jiwasraya berujung kegagalan," ujar Arya.
Menurut Arya, proses pencarian investor bagi penyehatan Jiwasraya sendiri dalam tahap uji tuntas atau "due diligence" sehingga publik diminta bersabar menunggu dan sesuai dengan perkiraan Kementerian BUMN sekitar kuartal pertama atau kedua investor diharapkan bisa masuk.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan segera menindaklanjuti formula yang sudah disiapkan untuk menyehatkan Jiwasraya usai Badan Pemeriksa Keuangan mengumumkan hasil temuan atas perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
Menurut Erick, apa yang sedang dilaksanakan oleh BPK bersama Kejaksaan sudah sejalan dengan koordinasi yang telah dilakukan bersama. (antara/jpnn)
Indef menilai wacana pembentukan Pansus Jiwasraya, yang tengah digulirkan di DPR RI, justru kontradiktif.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Punya Asuransi Tidak Pernah Klaim, Apakah Rugi? Aidil Menjawab Begini
- Program Penyelamatan Pemegang Polis Jiwasraya Berakhir, IFG Life Terima Pengalihan Polis
- Benahi Perusahaan, Manajemen Jiwasraya Terapkan Prinsip GCG
- Aset Benny Tjokro Disita Kejagung, Sahroni: Miskinkan Koruptor!
- Pansus Asuransi DPD RI: Jiwasraya & IFG Life Melakukan Pembangkangan
- Rachman Soroti PMN Rp 20 Triliun untuk Penyelesaian Jiwasraya