Pansus Orang Hilang, Manuver Politik
Rabu, 22 Oktober 2008 – 16:14 WIB

Pansus Orang Hilang, Manuver Politik
JAKARTA - Mantan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Haryanto Taslam, menilai langkah DPR mengaktifasi Panitia Khusus (Pansus) Orang Hilang dan Penculikan Aktivis 1997/1998 dan menjelang Pemilu 2009 kental nuansa politis ketimbang upaya penegakkan hukum dan hak asasi manusia (HAM). Dijelaskan Haryanto, kasus orang hilang dan penculikan aktivis 1997/1998 sudah di proses di Mahkamah Militer Tinggi Jakarta pada 1999 lalu. ''Keputusannya pun sudah jelas. Mereka yang dinyatakan terlibat dan terbukti melanggar hukum telah dijatuhi vonis dan telah menjalani hukuman," tegas Haryanto Taslam, yang kini bergabung dengan Partai Gerindra.
''Saya mengutuk keras pihak-pihak yang sengaja memperdagangkan isu mereka yang menjadi korban penghilangan orang secara paksa dan penculikan ini semata-mata sebagai komoditas politik belaka,'' kata Haryanto Taslam, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/10).
Baca Juga:
Dia juga mengecam pernyataan yang dilontarkan Ketua Pansus Orang Hilang, Effendi Simbolon, yang dilakukan di luar forum DPR. ''Jelas itu sangat tendensius, tidak proporsional dan tidak relevan. Tidak sepatutnya saudara Effendi Simbolon sebagai anggota DPR yang sekaligus menjadi ketua pansus memanfaatkan forum PDIP untuk menyampaikan keterangan tentang isu yang sangat sarat dengan manuver politik,'' kata Haryanto Taslam, yang juga satu diantara korban penculikan.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Haryanto Taslam, menilai langkah DPR mengaktifasi Panitia Khusus (Pansus)
BERITA TERKAIT
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi