Pantasan Bawang Putih Mahal, Ada 6 Kartel yang Kendalikan
jpnn.com - Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) menengarai ada oknum yang mencoba memonopoli pasar bawang putih di Tanah Air.
Hal ini kemudian mengakibatkan harga bawang putih di pasar dalam negeri melejit.
Dari sekitar 20 importir bawang putih yang terdaftar, ada enam perusahaan yang menguasai tata niaga impor.
Bahkan ada satu grup perusahaan yang penguasaan pasarnya lebih dari 50 persen.
“Dari fakta di lapangan kami duga mahalnya bawang putih itu karena adanya tindakan pelaku usaha yang dengan sengaja mengurangi pasokan, sehingga terjadi kelangkaan dan menyebabkan harganya tinggi. Dari puluhan importir ini, di kelompokkan ada enam pelaku usaha yang menguasai pasar,” kata Ketua Tim Investigasi Bawang Putih KPPU, Aru Armando seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (7/6).
Aru menjelaskan, beberapa indikasi permulaan menunjukkan dugaan praktik kartel bawang putih.
Di antaranya adalah dari 480.000 ton kebutuhan bawang putih 98 persennya impor.
Sementara, di lapangan ada grup yang kepemilikannya sama, gudangnya sama, dan kantornya juga sama. (han/hen)
Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) menengarai ada oknum yang mencoba memonopoli pasar bawang putih di Tanah Air.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Datangi KPPU, MAKI Bongkar Dugaan Kartel Minyak Goreng
- Irjen Helmy Santika: Kami Mendalami Adanya Dugaan Kartel Minyak Goreng
- Anak Perusahaan Indofood Buka Suara soal Tumpukan Minyak 1,1 Juta Kilogram
- Fraksi Golkar Desak Pemerintah Segera Berantas Kartel Minyak Goreng
- Kartel Minyak Goreng
- Minyak Goreng Langka, YLKI Layangkan Petisi Usut Tuntas Kartel