Pantau Pemilu Kamboja, Brando Susanto PDIP Singgung Bung Karno dan KAA
“ASEAN kemudian berusaha mencari penyelesaian masalah Kamboja-Vietnam melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Usaha-usaha mewujudkan perdamaian yang dilakukan Indonesia dan negara-negara di kawasan ASEAN membuahkan hasil,” kata Brando.
Menurut Brando, hal ini ditunjukkan dengan terpilihnya Indonesia sebagai interlocutor dalam penyelesaian masalah Kamboja.
Akhirnya pada tahun 1988, pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Menteri Luar Negeri Ali Alatas berhasil menyelenggarakan pertemuan antara pihak-pihak yang bertikai di Kamboja yang dikenal dengan Jakarta Informal Meeting atau JIM.
Menurut Brando, pertemuan tersebut merupakan pembuktian bahwa Indonesia memiliki kemampuan diplomasi di kancah internasional.
“Usaha untuk menciptakan perdamaian di Kamboja akhirnya dapat terlaksana meskipun membutuhkan waktu yang lama. Dan, Kamboja resmi menjadi anggota ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998,” ujar Brando.
Lebih lanjut, Brando juga memaparkan bawah hubungan politik antara Kamboja dan Indonesia khususnya PDI Perjuangan makin solid di mana pada tahun 2010 Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, meraih penghargaaan 'long time achievement' dalam International Conference of Asian Political Parties (ICAPP).
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh PM Kamboja Hun Sen pada sidang ke-6 konferensi di Phnom Penh, Kamboja.
Pada saat itu, menurut Brando, Ibu Megawati dianggap sukses memimpin transisi demokrasi melalui pemilu presiden secara langsung, demokratis dan aman.
Sekretaris DPC PDIP Jakarta Utara Brando Susanto ikut dalam Misi Pemantau Pemilu International Conference on Asian Political Parties (ICAAP) di Kamboja.
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP