Panti-Panti di Jakarta Masih Rawan Disusupi Corona
jpnn.com, JAKARTA - Pertengahan Januari lalu, telepon seluler (ponsel) TA Widhiharsanto terus berdering dengan respons dari pesan berantai “WhatsApp” kirimannya.
Mereka, para penelpon itu menanyakan kondisi anak-anak tuna grahita di Panti Rawat Betlehem Yayasan Tri Asih, tempat yang dikelolanya kini.
Hal ini bukan yang biasa dihadapinya sehari-hari sebab pada saat itu 79 dari para penghuni panti, antara lain 35 anak-anak terkonfirmasi positif COVID-19 pada 15 Januari 2021.
Penyebaran COVID-19 diduga saat para karyawan panti kembali bekerja dan langsung masuk mes setelah pulang kampung pada momen libur Natal dan Tahun Baru. Salah satu dari karyawannya mengaku tidak enak badan.
Khawatir adanya penyebaran virus tersebut, seluruh penghuni menjalani tes usap "polymerase chain reaction" (PCR) dan didapati 79 orang dengan hasil positif COVID-19.
Pihak panti yayasan Tri Asih sebelumnya telah mengupayakan penghuni yang terpapar untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan milik pemerintah untuk isolasi, namun pada saat itu semua rumah sakit dan Wisma Atlet penuh pasien.
"Seorang anak panti namanya Subur, kami coba masukkan ke delapan rumah sakit, semua sudah tidak bisa menerima, karena sudah penuh pasien," ujar Widhiharsanto.
Mereka yang terkena COVID-19 diisolasi di Panti Rawat Betlehem Tri Asih. Tak hanya sampai di situ, pihak panti membuka rekening donasi demi memenuhi kebutuhan seperti makanan, vitamin sesuai anjuran dokter, hingga membiayai tes usap PCR secara mandiri.
Adapun kasus penyebaran luar biasa (super spreader/SS) COVID-19 di lingkungan panti di DKI Jakarta terbanyak, terjadi di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Jumat Berkah, Lihat Tali Asih Anggota Kepolisian dengan Penghuni Panti Jompo
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- DPRD Usulkan Nama Pj Gubernur, Heru Budi Terhempas
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya