Pantun Indonesia & Malaysia Masuk Daftar UNESCO, Mas Nadiem: Perdamaian
jpnn.com, JAKARTA - Pantun masuk ke dalam daftar representatif warisan budaya takbenda tentang kemanusiaan UNESCO, atas usulan Indonesia dan negara sahabat, Malaysia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menuturkan Indonesia telah mencatat sejarah penting karena pantun diakui sebagai budaya dunia.
Pantun telah dikenal lebih dari 500 tahun yang lalu sebagai tradisi lisan masyarakat Melayu di wilayah kepulauan di Asia Tenggara.
Pantun merupakan syair yang digunakan untuk mengekspresikan ide dan perasaaan juga nasihat-nasihat sejak kelahiran manusia hingga kematian.
“Budaya mampu menjadi pemersatu bangsa, lintas negara, bahkan menjadi simbol perdamaian,” ucap Mas Nadiem, Senin (15/8).
Dia menambahkan pantun menjadi roh yang menyatu dalam masyarakat Melayu yang sarat makna dan menjadi penanda jati diri sebagai bangsa arif.
Menteri Nadiem juga menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Riau, Pemprov Kepulauan Riau, Asosiasi Tradisi Lisan, Lembaga Adat Melayu, Jabatan Warisan Negara Malaysia dan segenap masyarakat yang telah mendukung pengusulan pantun ke daftar warisan budaya takbenda Indonesia dalam Intangible Cultural Heritage UNESCO.
“Mari sama-sama menjaga kelestarian pantun demi nilai-nilai pendidikan dan kebudayaan yang luhur,” ucap Mendikbudristek.
Atas usulan Indonesia dan Malaysia, pantun masuk warisan dunia UNESCO. Mendikbudristek Mas Nadiem Makarim bicara soal perdamaian
- HBN 2024, Anak Muda Berperan Penting dalam Melestarikan Batik
- Menparekraf Sandiaga Uno Dorong UMKM di Palembang Mendunia
- UNESCO Jadikan Arsip Pabrik Indarung 1 Semen Padang sebagai Memory of The World Asia Pasifik
- Warga Mesir Ingin Menduniakan Bahasa Indonesia, Animonya Tinggi
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Hadiri Kongres XXIII PGRI, Jokowi Didampingi Menag & Mendag, Mas Nadiem ke Mana?