Pantun Menko Airlangga Disambut Heboh 800 Mahasiswa se-Bandung Raya
jpnn.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan kuliah umum dan sekaligus berbagi kisah inspirasional di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6).
Menko Airlangga membuka pidato kunci dengan menyampaikan sebait pantun pada acara yang dihadiri perwakilan mahasiswa dari 15 universitas se-Bandung Raya.
"Kota Bandung terkenal keindahannya, penuh kembang beragam cerita. Terima kasih atas sambutannya, yang luar biasa hangat dan penuh suka cita.”
"Unpar adalah universitas pertama yang saya kunjungi setelah pandemi berakhir dan berlanjut ke endemi."
"Indonesia masuk dalam peringkat dua negara di dunia yang berhasil baik dalam menangani pandemi Covid-19,” ujar Menko Airlangga di hadapan sekitar 800 mahasiswa se-Bandung Raya dalam acara tersebut.
Dalam kuliah umum Proyek Strategis Nasional (PSN) Goes to Campus tersebut, Menko Airlangga mengatakan sangat termotivasi membahas update perekonomian Indonesia, termasuk tentang PSN, setelah mengetahui banyak mahasiswa yang hadir berasal Fakultas Ekonomi.
"Dalam 20 tahun ke depan kalian yang akan menjadi pemimpin negeri ini. Kami memfasilitasi saja. Indonesia adalah bangsa optimistis, tidak boleh pesimis,” ucapnya.
Menko Airlangga lantas menjelaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi seoptimal mungkin agar mampu keluar dari middle income trap.
Pantun yang disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disambut heboh oleh 800 mahasiswa se-Bandung Raya.
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Seusai Hadiri KTT APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo ke Brasil
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas