Panwaslu dan Pendukung Puti Adu Mulut karena Baliho Soekarno
jpnn.com, BLITAR - Pendukung cawagub Jatim Puti Guntur protes terhadap upaya Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Blitar mencopot baliho memperingati Bulan Bung Karno.
Awalnya petugas Panwaslu akan mencopot baliho itu dengan alasan ada gambar Puti Guntur Sukarno sehingga dianggap melanggar.
Melihat rencana itu, simpatisan Puti Guntur langsung protes. Mereka menolak baliho diturunkan. Akibatnya terjadi adu mulut antara dua belah pihak.
Menurut Mochlis Wibowo, Ketua Panwaslu Kota Blitar, dari hasil pantauan baliho tersebut terindikasi melanggar.
"Kami akan berkoordinasi kembali dengan tim sukses pasangan Gus Ipul-Puti terkait masalah ini," kata Mochlis.
Sementara itu menurut simpatisan PDIP Dedik Hendarwanto, pemasangan baliho ini untuk memperingati Bulan Bung Karno yang jatuh di Juni ini.
"Gambar Puti di baliho tersebut tidak ada hubunganya dengan pemilihan gubernur, sebab yang bersangkutan cucu dari Soekarno," kata Dedik.
Akhirnya, Panwaslu yang sudah membawa alat untuk mencopot, memilih mundur dan batal menurunkan baliho tersebut. (pul/jpnn)
Panwaslu memilih mundur dan batal menurunkan baliho bergambar wajar Puti Guntur dan Bung Karno,
Redaktur & Reporter : Natalia
- Puti Guntur Desak Pemerintah Tuntaskan NSPK Perlindungan Penghayat Kepercayaan
- Kabinet Baru
- Cerita Perjuangan Bung Karno, Hasto Ingatkan Mahasiswa STIPAN Berani Perjuangkan Ide
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Tiga Presiden
- UBK Ajak Gen Z Membangun Bangsa Berlandaskan Pancasila