Panwaslu Dituding Tidak Netral

Panwaslu Dituding Tidak Netral
Panwaslu Dituding Tidak Netral

jpnn.com - JAKARTA -- Panwaslu Jakarta Utara dituding tidak netral dalam menjalankan tugas. Disinyalir terdapat sikap tebang pilih dalam penegakkan aturan pemilu. Demikian ditegaskan Ketua Forum Dinamika Masyarakat (FORDIMAS) Harry Langitan.

Harry mengaku, mendapati penertiban atribut kampanye di Jakarta Utara yang bernuansa pesanan. "Ada atribut caleg incumbent dibiarkan saja. Namun caleg pendatang baru, yang notabene masih satu partai dengan caleg incumbent, dibiarkan saja. Jadi hal itu menimbulkan dugaan penertiban bernuansa pesanan," ujar dia kepada INDOPOS, kemarin (21/3).

Dia mencontohkan, di sepanjang Jalan Bugis dan Pademangan. Banyak atribut kampanye caleg salah satu parpol telah dicopot secara menyeluruh.

"Menurut petugas Satpol PP di Kecamatan Tanjung Priok, penertiban tersebut atas permintaan Panwas Jakut. Panwas kebablasan fungsinya," tandas Harry.

Padahal keberadaan atribut caleg dan parpol, sambung Harry, memiliki pengaruh kuat dalam menumbuhkan tingkat partisipasi pemilih di Jakarta.

"Bagaimana panwas bisa ikut menekan angka golput, kalo banner atau spanduk caleg sebagai media outdor diberantas," tutur dia.

Harry juga mencium aroma tak sedap dalam pelaksanaan kampanye di Pemilu 2014. Banyak caleg yang menggunakan media outdoor. Hal itu sebagai langkah menekan biaya sosialisasi. "Jangan dijadikan alasan jalur tersebut sebagai titik Adipura. Sebagai jalur steril," sesal dia.

Selain itu, Harry juga menilai, Panwaslu tidak sigap menindaklanjuti kampanye rapat umum yang melanggar aturan. Terutama terkait dengan penetapan lokasi kampanye rapat umum.

JAKARTA -- Panwaslu Jakarta Utara dituding tidak netral dalam menjalankan tugas. Disinyalir terdapat sikap tebang pilih dalam penegakkan aturan pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News