Papa Novanto Diprediksi Terganjal Beban Masa Lalu

JAKARTA - Peneliti senior dari lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi sependapat dengan pandangan sejumlah kalangan, bahwa bursa calon ketua umum Golkar nantinya akan bermuara pada tiga nama besar. Masing-masing Airlangga Hartarto, Ade Komaruddin dan Setya Novanto.
Meski punya peluang yang sama, menurut Kristiadi, Novanto adalah kandidat yang cukup banyak beban masalah lalu. Sehingga sulit dipilih para pemilik suara. Kecuali jika pilihan didasarkan pada kemampuan modal. Maka kemungkinan akan bicara lain.
"Jika para pemilik suara rasional, mestinya melihat kejadian-kejadian yang ada. Kalau tidak, Golkar akan terpuruk lagi," ujar Kristiadi dalam diskusi bertema Golkar menuju partai progresif, Rabu (13/4).
Selain itu, Kristiadi secara khusus menilai, Akom juga diuntungkan dengan digelarnya Munaslub yang menurut rencana 7 Mei mendatang. Pasalnya, dengan posisi sebagai Ketua DPR saat ini, Akom bisa menunjukkan keberpihakannya kepada pemerintah. Misalnya dalam revisi UU KPK, UU Pilkada atau Tax Amnesty.
Meski demikian, Kristiadi belum begitu yakin pemerintah sudah pasti mendukung Akom. Menurutnya, pemerintah tentu akan lebih memilih tokoh yang memberi kenyamanan.
"Presiden Jokowi tentu akan memilih siapa yang lebih memberikan kenyamanan. Kalau tidak ada bakal calon yang bisa menjamin itu, tidak mungkin ada Munaslub," ujarnya.
Kristiadi berharap Munaslub Golkar nantinya dapat berlangsung terbuka, demokratis dan jauh dari politik uang. Hal itu sebagai tanda bahwa Golkar bisa menuju ke partai progresif. Jika Munaslub masih sarat dengan permainan uang, maka cita-cita menuju progresif tak mungkin terwujud.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sudah Dilantik, Sisanya Malam Hari
- Masa Kontrak Kerja Guru PPPK Sampai Batas Usia Pensiun, Alhamdulillah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan