Papa Novanto Masih Pengin Nikmati Kekuasaan
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus tidak heran dengan dua surat yang dikirimkan Setya Novanto yang minta tidak didongkel dari ketum Partai Golkar dan ketua DPR.
"Pertama, permintaan Novanto rasa-rasanya tidak mengherankan. Kekuasaan itu nikmat dan karenanya orang dengan berbagai macam cara berusaha untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan," kata Lucius, Rabu (22/11).
Lucius mengatakan, keinginan Novanto agar tidak buru-buru diganti lebih banyak karena dorongan akan kenikmatan kekuasaan. Sekaligus keinginan Novanto untuk terus mereguk nikmat dari kekuasaan itu.
"Setnov nampaknya sulit menerima kegetiran hidup tanpa kekuasaan dalam tempo yang sangat singkat," jelasnya.
Namun, Lucius mengatakan, orang yang terlampau menikmati kekuasaan tanpa kesiagaan diganti kapan saja, biasanya menunjukkan bukan seorang pemimpin yang menganggap kekuasaan sebagai sebuah amanat dari orang-orang yang dipimpinnya.
Namun, kata dia, keinginan berkuasa hanya karena kekuasaan itu memberinya kenikmatan bagi dirinya sendiri.
"Saya kira Setnov masuk dalam kategori penguasa atau pemimpin seperti ini," katanya.
Dia menjelaskan, keinginan untuk tidak diganti walaupun sudah ditahan memperlihatkan Setnov memang menikmati indahnya kekuasaan bagi dirinya sendiri.
Lucius mengatakan, keinginan Novanto agar tidak buru-buru diganti lebih banyak karena dorongan akan kenikmatan kekuasaan.
- Pidato Mbak Puan Begitu Tajam, Singgung soal Kekuasaan Sewenang-wenang
- Airlangga Diduga Mundur Karena Ada Tekanan Politik dari Kekuasaan
- Megawati Sebut Banyak Pejabat Lupa Semangat Kemerdekaan
- Benny Susetyo Soroti Penegakan Hukum di KPK, Singgung Intervensi Kekuasaan
- KPK Menyita Ponsel dan Tas Tangan Milik Hasto, Petrus Selestinus Bereaksi
- Jokowi Disebut Tak Netral Sejak Tahapan Pilpres 2024 Demi Melanggengkan Kekuasaan