Papa Novanto Masih Pengin Nikmati Kekuasaan

Papa Novanto Masih Pengin Nikmati Kekuasaan
Setya Novanto didampingi Fredrich Yunadi, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/11/2017). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

"Dia tak mempertimbangkan kepentingan orang-orang lain yang dipimpinnya," katanya.

Padahal, lanjut Lucius, orang-orang yang dipimpin umumnya menginginkan pemimpin yang selalu hadir di tengah kehidupan mereka.

Menurutnya, penguasa yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan orang banyak biasanya tak peduli dengan unsur kenikmatan kekuasaan.

Penguasa yang sekaligus menjadi pemimpin yang amanat akan menggunakan kekuasaannya itu untuk kebutuhan orang-orang yang dipimpin.

Dia bahkan tak perlu didesak untuk mundur jika tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan orang yang dipimpinnya.

"Dan saya kira bicara tentang Novanto sejak dirinya berurusan dengan KPK dalam kasus e-KTP, kita melihat bahwa dia memang termasuk tipikal penguasa yang cenderung memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingannya sendiri," paparnya.

Bahkan agar bisa terus berkuasa, kata dia, kekuasaan yang dimiliki digunakan untuk melindungi dirinya dari proses hukum.

Novanto nampak tidak peduli dengan desakan publik untuk melepaskan kekuasaan secara sukarela karena dugaan keterlibatan dalam kasus e-KTP sesungguhnya sudah merenggut kepercayaan publik terhadapnya.

Lucius mengatakan, keinginan Novanto agar tidak buru-buru diganti lebih banyak karena dorongan akan kenikmatan kekuasaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News