Paparan Gadget Hambat Petumbuhan Anak, Orang Tua Harus Waspada
jpnn.com, JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru menemukan 30 persen anak di bawah usia enam bulan sudah mengalami paparan gadget secara rutin rata-rata 60 menit per hari.
Juru Bicara Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra mengatakan paparan gadget berpotensi merusak otak anak jika dibiarkan terlalu lama.
Istilah terhadap perilaku kecanduan gadget adalah screen dependency disorder (gangguan ketergantungan terhadap layer gadget) atau SDD.
Menurut dia, di usia dua tahun, sembilan dari sepuluh anak mendapat paparan gadget yang lebih tinggi dan berpotensi membuat mereka mengalami SDD.
"Potensi gadget merusak otak anak bisa lebih tinggi jika si kecil terkena paparan gadget sejak dini,” kata Ariandi Putra, dalam keterangannnya, Selasa (6/12).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat data yang menggambarkan besarnya dampak anak yang terlalu sering menggunakan gadget.
"Kerusakan yang diakibatkan di antaranya merusak otak hingga akibat pada tumbuh kembang otak pada anak,” tuturnya.
Selain itu, anak juga akan mengalami kurang tidur sehingga kemampuan untuk fokus sangat rendah.
Paparan gadget secara rutin dapat menghambat pertumbuhan anak. Orang tua harus waspada.
- TikTok dan SEJIWA Foundation Soroti Pentingnya Peran Orang Tua Dampingi Remaja Akses Dunia Digital
- Soal Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo: Saya Minta Maaf
- Pacaran, Prilly Latuconsina dan Omara Dapat Restu Orang Tua
- Curhat Kangen Orang Tua, Nikita Mirzani Ungkap Kekecewaan pada Lolly
- HONOR Resmi Mengumumkan Kembali ke Pasar Gadget Indonesia
- Hadapi Serangan Siber, BSSN Bentuk dan Perkuat TTIS